STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA NIKAH SIRRI DALAM PERSPEKTIF HADIS
DOI:
https://doi.org/10.24239/familia.v3i1.65Keywords:
Nikah Sirri, HadisAbstract
Nikah sirri merupakan term klasik yang menarik perhatian kalangan para pemikir hukum Islam sejak masa klasih hingga modern terkait pengembangan dan perluasan makna yang terjadi di berbagai wilayah dunia yang menggunakan hukum Islam sebagai landasan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan khususnya negara Indonesia mengingat motif dari larangan agama untuk melangsungkan perkawinan secara sirri dengan pertimbangan dampak negatif yang ditimbulkan dari perkawinan tersebut. Dengan terjadinya perluasan makna dalam term tersebut melahirkam pemahaman baru dalam hukum perkawinan khususnya dalam bidang administrasi perkawinan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa nikah sirri adalah nikah yang disembunyikan maka pernikahan haruslah diumumkan. Namun bagi yang berpendapat bahwa nikah sirri adalah tidak sempurnanya saksi, maka haruslah menghadirkan saksi secara sempura baik dua orang laki-laki atau seorang lelaki dan dua orang wanita, dan meskipun tidak disiarkan maka pernikahannya tidaklah dinamakan nikah sirri, serta yang terakhir konsep nikah sirri dalam artian perkawinan yang tidak tercatat pada lembaga pencatatan perkawinan, maka diharuskan untuk mencatatkan perkawinannya.
References
Anas, Malik Ibn, Muwatta’ Malik biriwayah Muhammad Ibn al-Hasan al-Syaibani (Tahqiq oleh Abd al-Wahab Abd al-Latif), Bab Nikah Sirri no. 534, Cet. II; Al-Maktabah al-Ilmiyah.
Anshary MK, Hukum Perkawinan di Indonesia, Cet. II; Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2015.
Al-Bayhaqi, Abu Bakr, Al-Sunan al-Kubra (Tahqiq oleh Muhammad Abd al-Qhadir Atha), Vol. VII, Cet. III; Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Lebanon, 2003.
Hanbal, Abu Abdillah Ahmad Ibn Muhammad Ibn, Musnad al-Imam Ahmad Ibn Hanbal (Tahqiq oleh Syu’aib al-Arnauth), Vol. XXVI, Cet. I; Muassasah Al-Risalah: 2001.
Al-Haytsami, Abu al-Hasan, Majma’ al-Zawaid wa Manba’ al-Fawaid (Tahqiq oleh Husam al-Din al-Qudsi), Vol. IV, Maktabah al-Qudsi: Kairo, 1994.
Al-Kuwait, Wazarah al-Awqaf wa al-Syuun al-Islamiyah, Al-Mausuah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah, Vol. XLI, Cet. II; Thab’ al-Wazarah.
Al-Mubarakfuri, Abdurrahman, Tuhfah al-Ahwadzi bisyarh Jami’ al-Tirmidzi, Bab Ma Jaa fi I’lan al-Nikah, Vol. IV, Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut.
Al-Munawi, Zain al-Din, Al-Taysir bi Syarh Al-Jami’ Al-Shaghir, Vol. I, Cet. III; Maktabah al-Imam al-Syafii: Riyadh, 1988.
Al-Munawi, Zain al-Din, Faidh al-Qhadir, Vol. II, Cet. I; al-Maktabah al-Tijariyah al-Kubra: Mesir.
Al-Najdi, Faisal Ibn Abd al-Aziz, Bustan al-Akhyar Mukhtashar Nail al-Awthar, Vol. II, Cet. I; Dar Isybiliya: Riyadh, 1998.
Al-Qhazwini, Ibn Majah Abu Abdillah Muhammad Ibn Yazid, Sunan Ibn Majah (Tahqiq oleh Muhammad Fuad Abd al-Baqi), Bab I’lan al-Nikah no. 1895, Vol. I, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah.
Al-Qurthubi, Abu Umar Yusuf, Alistidzkar (Tahqiq oleh Salim Muhammad Atha), Vol. V, Cet. I; Dar al-Kutub al-Ilmiyah: Beirut, 2000.
Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah, Vol. II , Cet. III; Dar al-Kitab al-Arabi: Beirut, 1977.
Al-Shan’ani, Muhammad Ibn Ismail, Subul al-Salam, Vol. II, Dar al-Hadits.
Al-Thabrani, Sulayman Ibn Ahmad al-Lakhmi, Al-Mu’jam al-Awsath (Tahqiq oleh Thariq Ibn Iwadhillah), Vol. VII, Dar al-Haramain: Kairo.
Al-Tirmidzi, Muhammad Ibn Isa Ibn Saurah al-Dhahak, Sunan al-Tirmidzi (Tahqiq oleh Ahmad Muhammad Syakir), Bab Ma Jaa fi I’lan al-Nikah no. 1089, Vol. III, Cet. II; Musthafa al-Bab al-Halabi: Mesir, 1975.
Zein, Satria Effendi M., Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Cet. II; Kencana: Jakarta, 2005
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Familia: Jurnal Hukum Keluarga

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




















All articles in the Familia: Jurnal Hukum Keluarga are licensed under a