PERGESERAN MAKNA MAHAR DALAM TRADISI PERKAWINAN ADAT MANDAILING: PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN NILAI SOSIAL

Asrul Hamid; Andry Muda Nst; Raja Ritonga; Zuhdi Hsb; Ilham Ramadan Siregar

doi:10.24239/familia.v6i1.298

Authors

Asrul Hamid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
Andry Muda Nst Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
Raja Ritonga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
Zuhdi Hsb Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author
Ilham Ramadan Siregar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal Author

DOI:

https://doi.org/10.24239/familia.v6i1.298

Keywords:

Mahar, Tradisi Mandailing, Hukum Islam, Pergeseran Makna

Abstract

Penelitian ini membahas pergeseran makna mahar dalam tradisi perkawinan adat Mandailing dari perspektif hukum Islam dan nilai sosial. Mahar dalam adat Mandailing awalnya berfungsi sebagai simbol penghormatan dan tanggung jawab calon suami terhadap istri serta keluarganya. Namun, seiring perkembangan zaman, nilai mahar semakin bergeser menjadi alat ukur status sosial yang sering kali membebani pihak laki-laki. Pergeseran ini bertentangan dengan prinsip hukum Islam yang menekankan kesederhanaan, keikhlasan, dan kemudahan dalam pernikahan. Penelitian ini merupakan metode kualitatif bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan normatif-sosiologis, mengkaji data dari hasil wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama, serta literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya mahar sering kali menjadi faktor penghambat pernikahan dan memicu konflik sosial dalam masyarakat. Dalam falsafah Mandailing, hombardo adat dohot ibadat (berdampingan antara adat dan ibadat) menegaskan bahwa adat dan Islam harus berjalan selaras. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara tradisi dan prinsip Islam dalam menentukan mahar. Edukasi masyarakat mengenai esensi mahar dalam Islam menjadi solusi utama untuk mengembalikan makna mahar kepada hakikatnya sebagai bentuk penghormatan, bukan sebagai alat ukur status sosial.

References

Ainul Yaqin, Muhammad, and Tirmidzi Tirmidzi. “KONSEP MAHAR DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM RELEVANSINYA DENGAN AL QUR’AN DAN AS SUNNAH.” USRAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam 2, no. 1 (2022). https://doi.org/10.46773/.v2i1.163.

Akbar, Syafaat. “Eksistensi Mahar Dalam Perkawinan : Antara Simbol Status Sosial Dan Kewajiban Agama The Existence of Dowry in Marriage : Between Symbol of Social Status and Religious Obligation.” Intizar 30 (2024).

Al-Jaziri, Abdurrahman. Al-Fiqh ‘ala Mazahib Al-‘Arba’Ah. Juz IV. Beirut: Dar Al-Fikr, n.d.

Al-Mawardi, Abi al-Hasan bin Muhammad al-Habib. Al-Hawi Al-Kabir Fi Fiqhi Mazhab Al-Imam as-Syafi’i. Bairut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 2003.

Al-Sijistaniy, Abu Dawud Sulaiman Ibn al-Asy’at. Sunan Abu Dawud. Riyadh: Dar as-Salam, 1999.

Asrori Asrori, A. Kumedi Ja’far, Linda Firdawaty. “GIVING A MARRIAGE DOWRY IN JURIDICAL, SOCIOLOGICAL, AND PHILOSOPHICAL PERSPECTIVES.” Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 17, no. 1 (2024): 139–62.

Asy-Syabini, Muhammad Al-Khathib. Mughni Al-Muhtaj Ila Ma’rifah Ma’ani Alfazh Al-Minhaj. Beirut: Dar Al-Fikr, 1978.

Dewi, Erna, Muhammad Ichsan, Badriah M Thaib, Khairil Fata, and Sekolah Tinggi Agama. “Penetapan TUOR Adat Mandailing Perspektif Hukum Islam.” Qiyas: Jurnal Hukum Islam Dan Peradilan 9, no. 1 (2024): 61–73. https://ejournal.uinfasbengkulu.ac.id/index.php/QIYAS/article/view/2882.

Dini Tri Hidayatus Sya’dyya. “MAHAR DALAM AL-QUR’AN: KAJIAN HERMENEUTIKA ABDULLAH SAEED PADA KATA QINTHAR QS. AN-NISA [4]:20.” At-Taisir : Journal of Indonesian Tafsir Studies 05, no. 2 (2024): 115–28.

Erma, Muhammad Alwi, Nur Alfiyah, Rahmi Wahyuni. “Penetapan Tuor Adat Di Mandailing Natal Dalam Perspektif Hukum Islam.” Reflection: Islamic Education Journal 2, no. 1 (2025): 252–66.

Fahmi, Nazil. “TINJAUAN PERSPEKTIF FIKIH TERHADAP PELAKSANAAN MAHAR DALAM PERNIKAHAN.” Familia: Jurnal Hukum Keluarga 2, no. 1 (2021). https://doi.org/10.24239/.v2i1.26.

Friantoro, Dian, and Akhmad Akbar Susamto. “The Determinants of the Value of Mahr in Muslim Societies: Evidence from the Indonesian Family Life Surveys.” Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan 22, no. 2 (2021): 323–38. https://doi.org/10.18196/jesp.v22i2.11918.

Hamdan Arief Hanif & Yoni Irma Yunita. “DERAJAT MAHAR DALAM PROSES PERKAWINAN TINJAUAN FIKIH MUNAKAHAT.” Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH) 5, no. 1 (2023). https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss1.art2.

Hamid, Asrul, Syaipuddin Ritonga, and Andri Muda Nst. “Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Sebagai Pilar Toleransi Beragama Pada Masyarakat Tapanuli Selatan.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 13, no. 1 (2024): 132–43.

Handayani Mangunsong, Cici, and Faisar Ananda Arfa. “Urgensi Mahar Dalam Perkawinan Perspektif Kompilasi Hukum Islam.” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9, no. 7 (2023): 73–81. https://doi.org/10.5281/zenodo.7803863.

Harahap, Ayunda Zahroh, and Ahmad Mafaid. “TUOR DAN HARGA DIRI PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN HUKUM ISLAM.” El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam 1, no. 2 (2021). https://doi.org/10.56874/el-ahli.v1i2.313.

Imam Malik Bin Anas al-Ashbahi. Al-Mudawanah Al-Kubra,. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1994.

Khairani, Lanna. “MANGALEHEN TUOR: Fenomena Living Hadis Dalam Adat Mandailing.” Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis 1, no. 1 (2019). https://doi.org/10.15548/mashdar.v1i1.210.

Luthfia, Chaula. “Perspektif Hukum Islam Dalam Menanggapi Fenomena Mahar Unik Di Indonesia.” Interdisciplinary Journal on Law, Social Sciences and Humanities (IDJ) 5, no. 1 (2024): 35–48. https://doi.org/10.19184/idj.v5i1.38714.

Maki, Leo Perkasa. “Kedudukan Dan Hikmah Mahar Dalam Perkawinan.” Syakhshiyyah Jurnal Hukum Keluarga Islam 2, no. 2 (2022). https://doi.org/10.32332/syakhshiyyah.v2i2.6138.

Misbah Mrd. “Konsep Mahar Dalam Al-Qur’an Dan Relevansinya Dalam Masa Ke Kinian.” AL FAWATIH Jurnal Kajian Al-Qur’an Dan Hadis 5 (2024): 123–33.

Muhammad Mutawali, and Rahmah Murtadha. “Mahar: Antara Syari’At Dan Tradisi (Perspektif Historis, Yuridis Dan Filosofis).” Al-Ittihad Jurnal Pemikiran Dan Hukum Islam 6, no. 1 (2020).

Musa Aripin, Pagar, Watni Marpaung. “Giving Tuor At Mandailing Tribe Marriages Compilation Perspective Of Islamic Law In Mandailing Natal.” PENA JUSTISIA: MEDIA KOMUNIKASI DAN KAJIAN HUKUM 23, no. 1 (2024): 1–14.

Pasaribu, M Wildan Hamidi, Lempang Hasibuan, and Abdulsalam Al Anesi. “Mandailing Customary Dowry Determination Practices in Padang Lawas District in Perspective of ‘urf Theory.” Mir’ah: Family Law and Legal Culture 1, no. 1 (2024): 57–76.

Pina Hayumi Siregar, Hadiani, and Pulung Sumantri Fitri. “Transformasi Tradisi Mangalehen Tuor Dalam Upacara Perkawinan Mandailing Pasca Migrasi Ke Kota Medan.” Polyscopia 1, no. 3 (2024): 168–72. https://doi.org/10.57251/polyscopia.v1i3.1377.

RI, Departemen Agama. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro, 2005.

Ridwan, Muhammad. “Penentuan Mahar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pengantin Perempuan Perspektif Hukum Adat Dan Hukum Islam.” Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum 10, no. 2 (2022). https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v10i2.2768.

———. “PENETAPAN MAHAR BAGI PEREMPUAN (Studi Kasus Di Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal).” Hukum Islam 22, no. 1 (2022). https://doi.org/10.24014/jhi.v22i1.13942.

Risa, Yulia, and Emizal Amri. “Fungsi Tuor Bagi Orang Mandailing.” Culture & Society: Journal Of Anthropological Research 3, no. 2 (2021). https://doi.org/10.24036/csjar.v3i2.94.

Ritonga, Raja, and Irham Dongoran. “Relevansi Hukum Islam Terhadap Pernikahan Adat Masyarakat Di Desa Tanjung Julu.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab 5, no. 1 (2024): 198–212. https://doi.org/10.24252/shautuna.v5i1.44256.

Sayyid Sabiq. Fiqh As-Sunnah. Juz 3. Beirut: Dar Al-Fikr Al-’Arabiy, 1983.

Simbolon, Parlindungan. “Mahar Dalam Tinjauan Hukum Islam.” Al-Qadhi : Jurnal Hukum Keluarga Islam 4, no. 1 (2022).

Surya Putra, Firman. “Urgensi Dan Kedudukan Shodaq (Mahar) Dalam Pernikahan.” Jurnal An-Nahl 8, no. 2 (2021). https://doi.org/10.54576/annahl.v8i2.33.

Syamsuddin al-Sarakhsi, Al-Mabsut. Al-Mabsut. Jilid 2. Beirut - Libanon: Dar al-Magrifah, n.d.

Tarigan, Azhari Akmal, Syukri Albani Nasution, and . Zubeir. “Model Penyelesaian Sengketa Mahar Berutang Pada Masyarakat Mandailing Natal Sumatera Utara.” JURNAL MERCATORIA 14, no. 2 (2021). https://doi.org/10.31289/mercatoria.v14i2.4930.

Vicente Manuel Luis Guterres, Anak Agung Istri Ngurah Marhaeni, Made Heny Urmila Dewi, Made Dwi Setyadhi Mustika. “THE TRADITION OF DOWRY AND GENDER EQUALITY ISSUES : A LITERATURE REVIEW.” JOURNAL OF WORLD SCIENCE 3, no. 9 (2024): 1–12.

Yusuf Al-Qardhawi. Panduan Fikih Perempuan. Yogyakarta: Salma Pustaka, 2004.